7.7.15

Konstelasi Capricorn

Jadi saya sedang baca buku "Babylonia" karya Paul Kriwaczek. Di salah satu babnya, ada yang menjelaskan tentang nama-nama konstelasi bintang yang rupanya diwarisi dari bangsa Babylonia. Jadi "Capricorn" di sini bukan membahas soal ramalan abal-abal yang nggak jelas siapa yang buatnya lho ya, tapi tentang konstelasi bintangnya. Oh dan menarik sekali, saya yang kelahiran 5 Januari bernaung dalam konstelasi ini. Mari disimak....

Capricorn (♑) adalah zodiak kesepuluh di Zodiac, berasal dari konstelasi Capricornus. Ini mencakup 270 derajat-300 dari zodiak, sesuai dengan bujur langit. Capricorn dikuasai oleh planet Saturnus. Di bawah zodiak tropis, matahari transit daerah ini dari 22 Desember - 19 Januari setiap tahun, dan di bawah zodiak sidereal, matahari saat transit konstelasi Capricorn dari sekitar 15 Januari-14 Februari. - Dalam astrologi, Capricorn dianggap sebagai tanda bumi,  tanda introvert dan salah satu dari empat tanda kardinal.



Nama-nama yang kita ketahui sebagai konstelasi dan simbol-simbol zodiak kebanyakan mengambil nama-nama Yunani; beberapa di antaranya seperti Leo si Singa dan Taurus si Banteng. Kita mewarisi semua itu dari bangsa Babylonia. Dan, salah satunya mungkin lebih kuno: di kejauhan, tampak sangat samar, namun masih gigih menggemakan kisah yang diceritakan para leluhur tentang dewa-dewi yang kuil-kuilnya berdiri megah di Eridu.

Jika Anda tinggal di belahan bumi bagian selatan dan berjalan di alam terbuka dengan peta perbintangan antara pukul sembilan hingga sepuluh malam, tepat di bulan September dengan langit yang bersih dari kumpulan awan, tataplah cakrawala sebelah selatan dan Anda akan melihat sekumpulan bintang yang tampak samar tersusun bagaikan sebentuk segitiga. Itulah yang disebut sebagai konstelasi Capricorn. Memang tidak mudah melihat bentuk tersebut dengan jelas, namun dengan menambahkan sedikit imajinasi terhadap bentuknya, Anda seharusnya bisa melihat sebuah bentuk yang menyerupai seekor kambing laut, bagian atas seperti kambing sedangkan setengah bagian bawah mirip seekor ikan. Bisa dikatakan, inilah konstelasi pertama yang pernah dicatat, mungkin karena pada masa kuno, titik balik musim dingin (winter solstice) atau hari terpendek dalam serahun ini muncil saat matahari tepat berada di gugusan Capricorn. Juga, mungkin karena imajinasi yang dibentuk bintang-bintang tersebut sejak awal diidentikkan dengan dewa kemajuan Eridu.


Anyway, di Indonesia bisa lihat ini nggak ya? 



Ehm, nah, bolak-balik halaman selanjutnya dari buku ini, ada yang menarik lagi seputar Capricorn, jadi saya tuliskan saja lagi di sini karena sepertinya ada korelasi.

Si Capricorn, seekor kambing bertanduk di atas batas permukaan air, seekor ikan di bawahnya (gambaran ini juga mencerminkan asal muasal di antara nelayan dan gembala) merupakan gambaran bahwa kenangan akan dirinya diwariskan ke anak cucunya. Ingatlah juga sebuah tempat bernama Apsu, yang merupakan sebuah danau keramat tempat ia muncul, terwakili oleh sebuah baskom berisi air tawar yang dipasang di setiap kuil Mesopotamia nantinya--dan mungkin juga, lama kemudian, hal tersebut masih dikenang dalam bentuk Wudu atau pencucian, kolam kecil yang terdapat di setiap masjid Islam dan bahkan mungkin juga ditemukan dalam proses pembabtisan di gereja Kristen.




Sumber: Babylonia, Mesopotamia dan Kelahiran Peradaban by Paul Kriwaczek. Halaman 49-50, 53.

0 komentar:

Post a Comment