29.9.12

Cerita Tentang Mimpi Yang Lain

Kata orang mimpi itu adalah bunga tidur. Kalau kata saya, mimpi adalah mimpi. Mimpi bukanlah kisah nyata, hehe ya iyalah. Mungkin saja mimpi adalah bunganya tidur, tapi bisa jadi mimpi bagian dari refleksi alam bawah sadar kita tentang apa yang secara tidak sengaja terekam oleh pikiran bawah sadar kita.



Kalau di posting sebelumnya saya bercerita tentang impian, nah kali ini saya ingin sedikit membahas tentang mimpi yang hanya bisa dialami saat kita tertidur. Yah begitulah, hehehe. Bermula dari membaca cerita sebuah novel filsafat yang judulnya Dunia Sophie, saya tertarik dengan pembahasan mengenai seorang tokoh yang cukup terkenal di dunia psikologi yaitu Sigmund Freud. Di novel itu diceritakan kalau Sigmud Freud dan teorinya tentang alam bawah sadar. Dikatakan bahwa mimpi itu adalah refleksi dari apa yang terekam dalam alam bawah sadar kita.

Yah simpel saja, namun ternyata itu sangat mengena bagi saya. Apalagi di novel itu diceritakan juga contohnya seperti apa. Well, dan malamnya kemudian saya bermimpi. Mimpi saya sih simpel saja, saya bermimpi bersama tetangga sebelah rumah dan melakukan sesuatu di sebuah asrama di luar kota untuk mendaftar kuliah. Nah, sesuai dengan teori alam bawah sadar saya, ternyata sehari sebelum bermimpi itu saya bertemu dengan tetangga saya itu, di pagi hari tanggal 26 September membicarakan sesuatu yang nampaknya kami berdua hindari, hehehe (anak FKIP Unmul pasti tahu tanggal bersejarah apa itu). Saya coba-coba deh analisis sendiri makna mimpi itu. Dan ternyata cocok. Well, akhirnya saya tahu kan apa maksudnya Freud dengan alam bawah sadar itu? Heheh, anggap saja sok tahu deh, karena saya bukan orang psikologi :D

Nah yang mau saya bagi disini sebenarnya adalah .......................... Tentang mimpi saya semalam. Saya bermimpi naik pesawat dengan beberapa orang teman, segerombolan begitu, duduk di samping saya, tulis saja si A ya, kalau nama aslinya dimunculkan nanti bisa heboh dia kalau tiba-tiba mensearch namanya di google dan kemudian nyangkut di tulisan ini, ahhahah, si A saja biar aman :P. Oke, ceritanya saya duduk di atas pesawat, di sebelah saya si A, kemudian di depan dan belakang pesawat itu adalah si B, C, D, E, F, G, dan lain-lain.

Mimpi yang simpel kan? Hehehhe. Dan ternyataaa, dari mimpi saya itu saya menyadari bahwa saya merindukan mereka semua, merindukan aktivitas berkumpul bersama dan saya dimimpiin bersama mereka lagi melakukan suatu perjalanan yang pernah saya lalui dulu. Hufff miss you all. Rindu dengan aktivitas itu. TErnyata alam bawah sadar saya menyimpan rekaman itu dengan baik. Hohoho jadi rindu.



Inti dari tulisan yang serba panjang dan tidak jelas ini adalah, saya kangen. Titik. :)


26.9.12

Me, My Dreams,....

Hari ini 26 September 2012. Tidak ada yang istimewa kecuali kalau hari ini ternyata adalah hari wisudanya mahasiswa Pendidikan Unmul... Harus saya akhu kalau ini adalah lagi-lagi hari kekalahan saya melawan kemalasan dalam menyelesaikan urusan akademik saya... Uwauuuwww,, 2007 sampai 2012 sudah lima tahun dan saya belum lulus-lulus, he. Sedih? tentu saja, sudahlah, hehehe.

Saya tidak akan curhat untuk menuliskan kenapa lagi-lagi saya gagal dan menyerah, mengaku kalah. Hmmm, sepertinya hanya menuliskan alibi, dan alibi sahaja. Hehehe, ditambah kanan kiri depan belakang tekanan demi tekanan bertubi-tubi untuk memaksa saya lulus. He he he.

Baiklah, saya akan menuliskan mimpi-mimpi saya saja lah. Daripada terpuruk dengan keadaan saat ini. Cieh ahhahaha... Dimulai dari saat dimana saya merasa lelah, karena terlalu banyak rencana yang saya tuliskan dan kemudian gagal. Terus gagal dan gagal lagi. Yeahh semangat sajalah. Mulai sekarang saya memutuskan untuk tidak pernah berhenti dari yang namanya bangkit dari kegagalan. Saya mau menghabiskan kegagalan di masa muda. Biar bisa bersantai menikmati keberhasilan di masa yang akan datang.

Hummm baiklah, saya akan menuliskan mimpi-mimpi yang belum terlaksana dan semoga bisa mencapainya di masa yang akan datang. Saya sekarang sedang membayangkan, sepuluh tahun yang akan datang saya menjadi apa ya? Seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak? Ataukah seorang guru, wanita paruh karir yang juga masih sibuk dengan pekerjaan rumahnya? Atau seorang dosen? 

Untuk opsi yang terakhir mungkin juga menjadi opsi terakhir kali yah dalam impian saya sekarang ini. Saya punya keinginan untuk melanjutkan studi, tapi mungkin tidak dalam setahun dua tahun ini. Fokus saya sekarang yah lulus dan terus mengajar, itu saja. Mengapa demikian? Karena saya masih ingin menjadi guru dan belum memikirkan untuk menjadi dosen. Lantas apa hubungannya S2 sama dosen? Ya karena menurut saya banyak korelasinya. Pertama, kuliah itu biayanya tidak sedikit, apalagi kalau harus keluar kota. Yah, menurut perhitungan matematis, tentu saja ada harapan pasca S2 nanti dalam jangka beberapa tahun untuk mengembalikan biaya pendidikan yang telah dikeluarkan, dan yang paling cepet ya jadi dosen, hehehe, pemikiran simpel. Tapi tentu saja banyak saingannya boooo mau jadi dosen, apalagi saya kalah start kan ya sama teman-teman saya yang duluan S2 dan bermimpi jadi dosen. Saya baru start mereka sudah lulus dan peluangnya pun lebih cepat masuk. 

Ah sudahlah, saya tidak mauuuuu jadi dosen. Why? Karena saya mencintai yang namanya profesi guru, ehhehhe, dan profesi guru yang paling fleksibel kalau sudah berumah tangga nantinya. (Hei, cita-cita tertinggi saya masih jadi ibu rumah tangga lho). :) Nah, inilah cita-cita kedua saya. Jadi guru. Saya menikmati profesi saya saat ini. Cinta mati. :)

Nah, sekarang kita ke mimpi jadi housewife. Ini akan menjadi episode cerita sendiri, nanti akan saya buat ceritanya tersendiri,... Sudah terlalu panjang untuk memulai menulis setelah tangan ini tidak berkarya lebih dari bilangan bulan lamanya. See you next time.... :)