Katamu, tempat ini akan menjadi
pelabuhan bagi semua mimpi-mimpi yang pernah kutorehkan. Pun juga kota ini akan
menjadi pondasi bagi bongkahan batu bata yang akan kita susun menjadi istana
impian. Mimpi itu, masih sama besarnya dengan tekad yang kucurahkan hingga
mampu berlari sejauh ini, melabuhkan kapal di kotamu.
“Kau akan datang menjemputku,”
ujarku lirih.
Dia tidak akan datang.
“Aku—aku tahu itu.”
Jemariku melemah, menjatuhkan sebentuk
undangan bertinta emas yang menuliskan namamu, di sana.
------
#FiksiLaguKu @KampusFiksi 123 kata. Inspirasi dari lagu "Tunggu Aku di Jakarta" Sheila on 7.
0 komentar:
Post a Comment