11.5.14

Senja dan Fajar

“Kamu ada di sini?” Aku mendengar nada terkejut dari suaramu ketika mendapatiku tengah berdiri memandangi langit dari tempat ini. “Iya. Eh, maaf.” Aku terbata-bata mengucap kata maaf, seolah tengah menemukan harta karun yang ternyata itu adalah singgasanamu. “Balkon ini, tempatmu biasa menyendiri?”  Lancang...

20.4.14

Tunggu Aku

Sebentar lagi keretanya akan tiba di Jakarta. Dulu kau pernah berkata bahwa usia, jarak, dan waktu hanyalah bilangan angka. Sepenuh hati aku percaya. Kini, aku sedang melambungkan asa, mempersempit jarak yang menautkan kita. Apakah sudah terlambat? Kuharap saat ini aku mampu mengeja kata ‘tidak’ sejelas mengucap namamu dalam doa. Katamu, tempat ini akan menjadi pelabuhan bagi semua mimpi-mimpi...

18.4.14

Mari Kita Bicara

"Apa kau bercanda? Ini jelas tidak baik-baik saja!""Maaf. Ya sudah, kita bicarakan yang lain saja.""Tidak bisa begitu! Aku butuh penjelasan!""Sudah, nanti saja kita bahas. Sekarang, aku ingin bertanya satu hal padamu. Hmm, banyak sih, tapi sepertinya satu dulu.""Huh? Kamu mau bertanya apa?""Apakah...

14.4.14

Magnolia

Tidak bermaksud untuk memamerkan dada bidang dan goresan luka di sekujurnya, namun aku membuka baju dan membiarkannya terbelai oleh sengatan matahari yang sedang terik. Tidak lama, karena beberapa saat setelahnya, aku menghempaskan diriku ke dalam sungai yang berair jernih. Kutenggelamkan sekujur...