11.5.14

Senja dan Fajar

“Kamu ada di sini?” Aku mendengar nada terkejut dari suaramu ketika mendapatiku tengah berdiri memandangi langit dari tempat ini. “Iya. Eh, maaf.” Aku terbata-bata mengucap kata maaf, seolah tengah menemukan harta karun yang ternyata itu adalah singgasanamu. “Balkon ini, tempatmu biasa menyendiri?”  Lancang...